Ziarah Makam Wali: Upaya Santri dalam Meraih Berkah dan Ilmu
Campalagian, 8 Februari 2025 - Pondok Pesantren Salafiyah Parappe melaksanakan kegiatan ziarah ke makam-makam ulama yang telah berjasa dalam pengembangan pesantren dan masyarakat. Kegiatan tahunan ini bertujuan untuk meraih berkah dan ilmu sekaligus menghormati perjuangan para ulama dalam menyebarkan ajaran Islam, yang menjadi inspirasi bagi santri dalam menuntut ilmu.
Kegiatan ziarah dibagi menjadi dua gelombang. Santriwati diberangkatkan terlebih dahulu pada tanggal 8 Februari 2025, diikuti oleh santri putra yang menyusul keesokan harinya. Masing-masing kelompok menjelajahi rute yang telah ditentukan, dengan santri putra mengunjungi sejumlah makam ulama yang tidak kalah penting.
Santriwati memulai perjalanan mereka dengan mengunjungi 10 titik ziarah yang bermakna, diawali dari makam KH. Muhammad Thahir, atau Imam Lapeo, di Desa Lapeo, Kecamatan Campalagian. Selanjutnya, mereka melanjutkan perjalanan ke makam K.H. Nahrawi (Puang Dato Alinduang) dan K.H. Abdul Karim yang terletak di Soreang, Kabupaten Majene. Di sini, para santriwati mendoakan agar kekuatan dan keberkahan dalam menuntut ilmu senantiasa mengalir kepada mereka.
Rute berlanjut ke makam K.H. Abd. Fattah dan K.H. Djuaeni yang terletak di Labuang, Kecamatan Banggae Timur. Selama perjalanan ini, santriwati tidak hanya memberikan doa tetapi juga merenungkan jejak panjang perjalanan setiap ulama yang telah mendidik banyak generasi. Berikutnya, mereka mengunjungi makam K.H. As'ad bin Harun al-Rasyid di Masjid Besar Hurriyah di Tinambung, dan melanjutkan ke Masjid Tanwirul Masajid Monjopai, Karama untuk menziarahi Dr. Muhammad Nawawi Yahya.
suasana pembacaan doa oleh para Masyayikh Pondok Pesantren Salafiyah Parappe
Dalam perjalanan ke Desa Pambusuang, santriwati mengunjungi tiga makam untuk menyelesaikan 10 titik ziarah. Di Pekuburan Buah Rao Kobba, para santriwati menghormati ulama besar seperti K.H. Nuh, K.H. Abd. Rahman Fattah, K.H. Alwy, Habib Thoha Al-Mahdaly, K.H. Ismail, K.H. Muh. Yasin, dan K.H. Abdul Khalik Said. Ziarah ini membawa mereka untuk mengenang perjuangan para ulama yang telah berkontribusi dalam pengembangan pendidikan Islam di daerah tersebut.
Selanjutnya, mereka melanjutkan ke Masjid At-Taqwa Pambusuang untuk menziarahi makam Annangguru Kayyang, K.H. Abdussalam, K.H. Abdullah Hafid, K.H. Muhammad Said, K.H. Abdullah Said, dan K.H. Syuaib Abdullah Said. Di titik terakhir, santriwati mengunjungi makam K.H. Muhammad Saleh. Setiap tempat ziarah ini memberikan makna yang mendalam dan dorongan bagi santriwati untuk terus menuntut ilmu dengan tekun.
Ustadzah Marzuka Latif, Kepala Bagian Ubudiyah Ponpes Salafiyah Putri, menekankan tujuan dari kegiatan ziarah ini: “Sebagai agenda rutin setiap akhir tahun akademik, kami berharap ziarah makam wali bisa menjadi motivasi bagi santri untuk mengenal sejarah dan perjuangan para ulama dalam mengembangkan syiar Islam. Ziarah ini adalah sarana bagi mereka untuk meraih berkah sekaligus ilmu yang terkandung dalam ajaran para wali.”
Kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada para santri agar lebih semangat dalam mempelajari ilmu agama.
Untuk memastikan keamanan dan kelancaran perjalanan, panitia ZAMALI (Ziarah Makam Ulama dan Wali) berkoordinasi dengan pihak kepolisian Kabupaten Majene untuk mendampingi santriwati. Selain itu, tenaga kesehatan juga disiapkan dalam rombongan untuk mengantisipasi jika ada santri yang mengalami kendala kesehatan selama perjalanan.
#PKMJP salafiyah parappe