SPIRITUALITAS RAMADHAN: Didik Anakmu Melaksanakan Shalat

Pendidikan dalam Islam merupakan kewajiban bagi setiap Muslim. Sementara pendidikan anak tidak terlepas dari peran orang tua untuk menentukan masa depannya. Hadis Rasulullah Saw. “Tidak seorang pun anak yang dilahirkan kecuali dilahirkan dalam keadaan suci (fitrah) orang tuanyalah yang akan menentukan (mendidiknya) menjadi Yahudi, Nashraniy, dan Majuziy” (Muttafaqun ‘alaih). Selain itu, pendidikan anak merupakan tanggungjawab bersama kedua orang tua, masyarakat dan pemerintah yang berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia dalam segala dimensi kehidupan, agama, sosial, budaya dan ekonomi.
Mengenai hal ini, ditemukan beberapa hadis yang memberi petunjuk mendidik anak dengan baik, mulai dari motivasi mendidik, potensi anak dan metode mendidik anak tentang shalat sejak berumur 7 tahun dan memberi sanksi pada umur 10 tahun jika belum melaksanakan shalat.
Rasulullah Saw. dalam hidupnya diketahui bahwa dalam setiap harinya senantiasa mendidik dan mengajar sahabat-sahabatnya. Sistem pendidikan dan pengajaran tersebut disampaikannya secara formal melalui forum mejelis taklim, di samping beliau juga menyampaikan pengajaran secara non formal melalui pertemuan-pertemuan yang tidak resmi.
Hadis yang lebih spesifik membahas pendidikan salat yang harus diberikan kepada anak, supaya mereka membiasakan diri melaksanakan salat sejak dini yaitu:
مُرُوا أولادَكم بالصلاةِ وهم أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ، واضْرِبُوهُمْ عليها، وهم أَبْنَاءُ عَشْرٍ، وفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ في المَضَاجِعِ
“Ajarkanlah anak-anakmu shalat sejak umur 7 tahun dan berilah sanksi kepada mereka (ketika meninggalkan shalat) dalam umur sepuluh tahun dan pisahkan tempat tidur mereka (antara laki-laki dan perempuan” (Abu Daud dan Ahmad).
Dalam Islam salat adalah pilar agama, olehnya itu perintah melaksanakan salat pada usia dini menjadi hal yang sangat prinsip dalam pembinaan spiritual anak lebih awal dengan melatih melaksanakan ibadah. Pada umur tujuh tahun sebagaimana dalam hadis tersebut, hendaknya mereka diperintahkan melaksanaan shalat secara kontinyu sebagai pembiasaan. Ketika mereka mencapai umur sepuluh tahun dan mereka masih meninggalkan shalat, maka hendaklah diberi sanksi yakni sanksi yang mendidik bukan sanksi yang mencederai.
Pertanyaannya adalah “Apakah kita sudah atau pernah melakukan metode Rasulullah saw. tersebut mengenai pendidikan salat bagi anak-anak kita? Jika belum, maka jangan pernah menyalahkan siapa-siapa kecuali diri kita sebagai orang tua, seandainya anak kita belum melaksankan salat.
Pendidikan anak sejak dini di lingkungan rumah tangga, merupakan sesuatu yang sangat esensial dalam menjaga fitrahnya. Pentingnya pendidikan anak sejak kecil, dapat dilihat pada pernyataan “Sesungguhnya pengajaran atau pendidikan di waktu kecil bagaikan mengukir di atas batu dan pendidikan di waktu besar ibarat melukis di atas air). Ini berarti bahwa jika seseorang sejak kecilnya diajarkan dan ditanamkan sifat-sifat ketuhanan, maka sifat-sifat itu berbekas sampai masa dewasa dan sulit terhapus sebagaimana susahnya tulisan terhapus di atas batu. (Ramadan, Majene 9 Maret 2025).
#PKMJP salafiyah parappe putri