BAB VII DUNIA

SHARE

Allah SWT. berfirman:

اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, serta perhiasan. (QS. Al-Hadid/57: 20).

وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُورِ

Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (QS. Al-Hadid/57: 20).

Nabi SAW. bersabda: “Siapa saja yang niatnya hanya pada dunia, niscaya Allah akan memporak-porandakan urusannya dan dia tidak tahu mengatasi kemiskinannya yang selalu ada di depan matanya dan tidak melakukan sesuatu kecuali apa yang telah ditetapkan baginya. Barangsiapa yang niatnya pada akhirat, niscaya Allah akan mempermudah semuanya dan menjadikannya kaya dalam hatinya dan memandang dunia itu sebagai sesuatu yang hina.”

As-Suyuthi menuturkannya dalam Jâmi’ al-Ahâdits, dengan redaksi: “Kosongkanlah niatmu pada dunia sesuai kemampuanmu, sebab siapa saja yang niatnya pada dunia terlalu besar, maka Allah akan memberi rasa selalu kehilangan dan menjadikan kemiskinan itu selalu di depan matanya. Siapa saja ….. .” Katanya, hadis ini diriwayatkan Thabarani dalam al-Mu’jam al-Kabir yang bersumber dari Abu Darda’. Lihat dalam As-Suyuthi, Jâmi’ al-Ahâdits Juz III h. 618 Hadis No. 10499, (Muhaqqiq). 

Dalam hadis lain, Nabi SAW. bersabda: “Siapa saja yang lebih mencintai dunianya, niscaya akan merusak akhiratnya, dan siapa yang lebih mencintai akhiratnya, niscaya akan merusak dunianya. Oleh karena itu, lebih utamakanlah yang kekal atas yang lenyap nanti.”

Hadis ini Riwayat Ahmad dalam Musnadnya, Hakim dalam al-Mustadrak-nya yang bersumber dari Abu Musa Radhiyallahu ‘anhu. Lihat dalam as-Suyuthi, Jâmi’ al-Ahâdits Juz VI h. 77 Hadis No. 20103. Menurut al-‘Ajluni dalam Kasyf al-Khafâ’ Juz II h. 222 Hadis no. 2351 bahwa hadis ini riwayat Ahmad, Thabarani, Qudha’i, dan lain-lain bersumber dari Abu Musa, dan memandangnya sebagai hadis marfu’. Lihat dalam al-Hafidz al-‘Iraqi, katanya riwayat Ahmad, Bazzar, Thabarani, Ibnu Hibban, dan Hakim yang mensahihkannya. Lihat dalam pinggir al-Ihyâ’ (maksudnya karya al-Ghazali) Juz III h. 197, (Muhaqqiq).

Nabi SAW. bersabda: “Seandainya dunia ini ditimbang di sisi Allah dengan selembar sayap nyamuk, niscaya orang kafir itu tidak akan minum setetes pun air.”

Hadis ini riwayat Ibnu Majah dalam Sunannya; Adh-Dhiyâ’ dalam al-Mukhtarah bersumber dari Sahl ibn Sa’ad Radhiyallahu ‘anhu. Lihat dalam as-Suyuthi, Jâmi’ al-Ahâdits Juz V h. 394 Hadis no. 17669. Dalam riwayat lain, redaksinya berbunyi: “Seandainya dunia setimbang dengan selembar sayap nyamuk ….” HR. Ibnu Asakir bersumber dari Abu Hurairah. Lihat as-Suyuthi, Jâmi’ al-Ahâdits Juz V h. 422; al-Mughni ‘an Haml al-Asfâr pinggir Ihyâ’ Juz III h. 197, (Muhaqqiq).

Nabi SAW. bersabda: “Demi Allah, tidaklah dunia ini dibandingkan dengan akhirat, kecuali seperti seseorang mencelupkan jarinya ke laut, maka perhatikanlah apa yang terjadi pada saat jarinya ditarik kembali.”

Kata al-Hafidz dalam bukunya al-Mughni ‘an Haml al-Asfâr, bahwa hadis ini riwayat Muslim bersumber dari al-Mustaurid ibn Syaddad. Lihat dalam pinggiran Ihyâ’ ‘Ulûm ad-Din Juz III h. 212, (Muhaqqiq).

Nabi SAW. bersabda: “Seandainya dunia ini dijadikan emas yang akan lenyap, dan akhirat adalah tembikar, sungguh aku akan tetap memilih akhirat.

Nabi SAW. bersabda: “Cinta dunia adalah sumber segala dosa.”

Hadis ini riwayat Baihaqi dalam asy-Syu’ab hadis no. 10501 bersumber dari al-Hasan secara mursal; as-Suyuthi, Jâmi’ al-Ahâdits Juz III h. 747 Hadis no. 11163, (Muhaqqiq).

Nabi Isa AS. berkata: “Aku melihat dunia ini dalam bentuk perempuan tua yang sangat buruk wajahnya. Lalu aku bertanya kepadanya: “Dimana suamimu?” Jawabnya: “Aku telah membunuhnya karena terlalu cinta.”

(Wajidi Sayadi, Ancol Jakarta, 20 Februari 2019)