14 REAKTIF, SETELAH SWAB DINYATAKAN NEGATIF

SHARE

Campalagian- Sejak santernya kabar hasil rapid test 3 guru dan 11 santri Pondok Pesantren Salafiyah Parappe yang dinyatakan reaktif pada pada tanggal 13 Juli 2020 yang lalu, kini semua bisa bernafas lega setelah 14 orang tersebut dinyatakan negatif swab berdasarkan hasil pemeriksaan laborotorium Covid-19 Dinas Kesehatan (Dinkes) Prov. Sulawesi Barat.

Menurut Ust Qomaruddin, Ketua Dewan Pengurus Harian (DPH) Salafiyah Parappe yang juga adalah Ketua Gugus penganan Covid-19 Salafiyah Parappe bahwa 14 orang yang dinyatakan reaktif hasil rapid test, semuanya negatif berdasarkan 2 kali pemeriksaan swab.

“Kami sudah menerima salinan hasil pemeriksaan laborotorium Covid-19 Dinkes Prov. Sulawesi Barat yang telah ditindak lanjuti oleh Dinkes Kab. Polewali Mandar melalui surat bernomor B-0958/DINKES/443.33/07/2020 tertanggal 23 Juli yang lalu, 14 specimen dari 2 kali pemeriksaan swab dinyatakan negatif,” jelasnya.

Sementara itu, Ust Syuaib Jawas menyampaikan bahwa sejak keluarnya hasil reaktif 14 orang dari total 450 santri dan guru Salafiyah Parappe yang mendapatkan rapid test pada tanggal 13 Juli yang lalu itu, Tim Gugus Penanganan Cocid-19 Salafiyah Parappe telah mengisolasi mandiri 14 orang tersebut.

“14 orang itu langsung kami isolasi mandiri, bahkan setelah dilakukan pemeriksaan swab pertama pada tanggal 14 Juli 2020, kami sudah pulangkan ke rumahnya masing-masing.” terangnya.

“Hari ini kita semua patut bersyukur karena apa yang menjadi kekhawatiran kita bersama selama ini, sudah terjawab  setelah keluarnya hasil pemeriksaan swab ini,” tambahnya.

Sekretaris DPH Salafiyah Parappe ini juga mengucapkan rasa terima kasih terhadap semua pihak yang telah membantu sehingga proses Rapid dan Tes Swab ini dapat terlaksana sebagai bahagian dari upaya pemenuhan 4 Persyaratan yang tertuang dalam SKB 4 Menteri dan Surat Edaran Dirjen Kemenag RI tentang ketentuan Penyelenggaraan Pembelajaran Tahun Ajaran 2020-2021.

“Terimakasih kami ucapkan, mewakili seluruh jajaran pengurus Salafiyah Parappe, khususnya pada Pemda Polman yang telah mempasilitasi dan menanggung biaya pelaksanaan test rapid dan swab ini, demikian pula kepada Kemenag Polman, Dinkes Polman, RSUD Polman dan Puskesmas Campalagian yang telah telah banyak membantu kami selama ini sehingga semuanya dapat terlaksana dengan baik,” tutupnya.