SPIRITUALITAS RAMADHAN : Ramadhan Bukanlah Mencari Kebaikan

SHARE

Pada prinsipnya umat Islam secara individu maupun secara universal memiliki harapan yang sangat tinggi bahwa setelah bulan suci ramadhan berlalu, ada sesuatu hal yang berbekas pada dirinya yaitu adanya “peningkatan kebaikan”, baik dari aspek ketaqwaan, istiqamah dan berbagai peningkatan ibadah lainnya. Bulan suci ramadhan sering kita sebut sebagai bulan yang menempa, mendidik dan melatih umat Islam dalam mengendalikan nafsu, sekaligus bulan dimana berbagai ibadah mengalami peningkatan, namun jika peningkatan ibadah tersebut hanya sampai pada hari raya idul fitri, maka bulan suci ramadhan tidak lebih hanya sebagai sebuah musim yakni “musim kebaikan”.

 

 Tidak bisa dinafikan bahwa dalam realitas kehidupan umat Islam ketika bulan suci ramadhan tiba, banyak yang mengalami peningkatan ibadah seperti puasa, membaca al-Qur’an, salat sunnah tarawih, witir, dhuha dan salat sunnah tahajjud, bahkan hampir tidak ada yang tertinggal, termasuk ibadah sedekah untuk membantu orang lain yang kurang mampu, namun tidak sedikit umat Islam mengalami ketika bulan suci Ramadhan berlalu, semuanya kembali normal, jangankan salat sunnat dhuha atau sunnah witir, bahkan salat sunnah rawatib saja, apalagi puasa, sudah sangat berat untuk istiqamah melaksanakannya.

 

Tentu kita tidak menginginkan jika dikatakan bahwa bulan suci ramadhan hanya dipahami sebatas “musim kebaikan”, dan setelah musim berlalu, maka semua ibadahpun kembali normal. Melihat realitas tersebut, maka sesungguhnya yang bermasalah pada situasi yang demikian adalah istiqamah pada kebaikan yang telah dilakukan. Padahal sesungguhnya barometer keberhasilan Ramadhan bukan semata-mata di lihat dari ibadah yang banyak pada bulan suci Ramadhan, tetapi dilihat pada ibadah yang konsisten atau istiqamah di luar Ramadhan. 

 

Istiqamah ini penting karena Allah telah menyiapkan ganjaran yang sangat luar biasa sebagaimana dalam Qs. Al-Ahqaf; 13-14; “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan Tuhan kami ialah Allah, kemudian mereka tetap istiqamah, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada pula berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya, sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan”. Berdasarkan ayat tersebut menunjukkan bahwa salah satu yang harus menjadi perhatian umat Islam dalam meningkatkan kebaikan adalah istiqamah. (Ramadhan, Majene 2 Maret 2025).

 

#PKMJP salafiyah parappe putri